Komisi X DPR Dukung Visit Banten 2013

29-07-2011 / KOMISI X

            Komisi X DPR mendukung rencana Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten  untuk mencanangkan Visit Banten 2013. Pencanangan ini merupakan langkah signifikan yang diambil Dinas Pariwisata untuk mengembangkan wisata daerahnya dan tentunya Komisi X akan mendukung program tersebut.

            Demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi X DPR Rully Chairul Azwar saat memimpin kunjungan kerja ke Provinsi Banten, Selasa (26/7) dihadapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten, dan segenap unsur pelaku pariwisata dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga dan jajarannya.

            Rully mengatakan, banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan di daerah ini dan sangat disayangkan jika potensi ini tidak dimanfaatkan dengan baik. Banyak sekali kawasan pariwisata yang unik di provinsi ini yang dapat menjadi sumber devisa daerah. Banten memiliki gunung, pantai, wisata ziarah, cagar budaya, ujung kulon, suku Baduy dan masih banyak potensi lain yang bisa dikembangkan.

            Ditinjau dari segi geografis, Banten juga berada di wilayah yang sangat strategis yang merupakan jalur lalu lintas padat yang akan menyeberang ke Sumatera. “Alangkah sayangnya jika potensi ini tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” katanya.

            Namun sangat disayangkan dari berbagai penyebab tidak berkembangnya pariwisata di daerah ini salah satunya adalah sumber daya manusia. Untuk itu Rully berharap, Pemerintah Daerah memiliki tekad yang kuat untuk menjadikan daerahnya sebagai daerah tujuan wisata andalan setelah Bali dan Yogyakarta.

            Rully juga berharap, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat dapat terus meningkatkan kapasitas dan kinerja kelembagaan serta kualitas  SDM aparatnya dan menyadarkan masyarakat bahwa pariwisata dapat menjadi sumber devisa andalan daerahnya.

            Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Banten Egi Djanuiswaty mengakui, pariwisata di Provinsi Banten memang belum dapat disejajarkan dengan pariwisata di Bali dan Yogyakarta.

            Egi mengakui masyarakat Bali sangat sadar pariwisata merupakan sumber devisa terbesar dan mereka betul-betul menyadari bahwa pariwisata dapat dijadikan sumber mata pencaharian utama. “Namun kesadaran inilah yang belum dimiliki masyarakat di Banten,” kata Egi.

            Dalam kurun waktu empat tahun terakhir dari tahun 2007-2010 kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara menunjukkan angka yang cukup menggembirakan. Jika tahun 2007 wisatawan nusantara yang berkunjung 22.373.206 orang, tahun 2010 meningkat menjadi 48.042.531.

            Sedangkan wisatawan mancanegara juga mengalami kenaikan dari tahun 2007 berjumlah 99.603 orang, tahun 2010 mencapai 148.046 orang.

            Dari sektor pariwisata ini, kata egi, dari tahun ke tahun juga memberikan kontribusi yang terus meningkat, di tahun 2009/2010 mencapai kurang lebih Rp 4,68 triliun dan dapat memberikan lapangan pekerjaan kepada sekitar tiga juta orang.

            Pihaknya, kata Egi, akan terus meningkatkan pariwisata daerahnya agar sejajar dengan potensi wisata didaerah lainnya khususnya Bali dan Yogyakarta.

            Terkait dengan Pencanangan Visit Banten 2013, Egi mengatakan, ini merupakan langkah berani yang diambilnya untuk dapat meningkatkan potensi wisata daerahnya. Alasan dicanangkan di tahun 2013 menurut Egi, tahun tersebut bersamaan dengan 130 tahun meletusnya Gunung Krakatau. Momen ini diharap dapat dijadikan momentum penting bagi perkembangan wisatawan di Banten.

            Egi mengakui selain terkendala masalah SDM, kendala lainnya yang dihadapi adalah rendahnya ketersediaan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai sesuai kebutuhan wisatawan.

            Selain itu keterpaduan penataan, pengembangan dan pemasaran/promosi kebudayaan dan pariwisata belum optimal dan belum optimalnya keterlibatan masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan dan pelestarian budaya.

            Egi berharap, dalam lima tahun ke depan Provinsi Banten dapat terwujud sebagai salah satu destinasi (daerah tujuan wisata) unggulan yang dapat bersaing dengan destinasi wisata lainnya di Indonesia. (tt)

 

 

 

 

BERITA TERKAIT
Komisi X Dorong Literasi Digital Masuk Kurikulum sebagai Pendidikan Karakter Anak
11-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wacana pelarangan gim Roblox bagi anak-anak oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti kembali membuka...
Dinilai Berbahaya bagi Anak-Anak, Komisi X Dukung Larangan Gim Roblox
11-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyatakan dukungannya terhadap wacana pelarangan permainan digital, seperti...
Penyelesaian Polemik Pemutaran Lagu di Ruang Publik Jangan Hanya Melalui Pendekatan Hukum
10-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Ratih Megasari Singkarru, menyoroti polemik pemutaran lagu di ruang publik. Menurutnya, asas...
Perlindungan Anak di Dunia Digital Harus Sejalan dengan Literasi dan Kreativitas
08-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menanggapi wacana pemerintah memblokir gim daring Roblox karena dinilai dapat memberikan dampak negatif pada anak, Ketua Komisi...